Tuesday, June 24, 2014

SILSILAH RAJA-RAJA KALIMANTAN BARAT

SILSILAH RAJA-RAJA KALIMANTAN BARAT

pada 21hb Mac 2014 pukul 3.19 ptg
Silsilah raja-raja kalimantan barat

Asal muasal silsilah ini bermula dari HULU SUNGAI KERIAU, KETURUNAN RAJA ULU AIR

Teruna munang(Bintan Putin) + Teruna Moning(Ratu Bintan Cuka)
1. Dayang Punta
2. Dayang Bakala
3. Dayang Bercandi
4. Dayang Bekeris
5. Dayang Berimbung
6. Dayang Bercalung
7. Dayang Putung-+-Prabu Jaya(Keturunan Raja Majapahit)_Kuala Kandang Kerbau


1. Pangeran Prabu(Raja Baparung)---Raja Sukadana
2. Gusti Likar--------------------------------Raja Meliau
3. Pangeran Mancar----------------------Raja Tayan


1. Pangeran Baparung>>>Karang Tunjung(panembahan pudong berasap/tuntong berasap)asal mula kerajaan TanjungPura>>>Panembahan Kalahirang>>>Panembahan Bandala+Putri Raja Sambar anak Raja Karimata>>>Giri Kusuma(Putra Mahkota Sorgi)+Ratu Mas Jaintan(anak Raja Landak)

>>>1.  Pangeran Iranata
       2.  Ratu Surya Kusuma
       3.  Raden Lekar

Setelah Wafat,Raja Girikusuma di gantikan oleh Ratu MasJaitan(bergelar Ratu Sukadana).>>>
Sultan Zainudin



-Sultan Zainudin beristrikan 4 permaisuri, yaitu:

1. Ratu Mas Indrawati, putri panembahan Senggaok, kerajaan mempawah dan punya anak bernama:
>. Putri Kesumba(Ratu Agung Sunuhun) + Upu Daeng Menambon bin Upu daeng Tandering Lorong Rilaga bin Lamadoe Salat dari kerajaan Luwuk Sulawesi Selatan. Anak keturunannya:
>. Panembahan Adiwijaya Jaya
>.Utin Candramidi

2. Utin Kerupas

3. Utin Kerupis

4. Nyaik Kendi (asli putri daya’ batu lapis), anak keturunannya:

I. Pangeran Mangkurat/Sultan Dirilaga, berkerajaan di Indralaya, Hulu matan>>>Kamalludin/Sultan Mu’azzidin/Marhum Tiang Tiga.

II. Pangeran Ratu/Pangeran Ratu Agung,
Setelah Sultan Zainuddin wafat, di bagilah kerjaan menjadi 3 bagian yaitu:
1. Pangeran Mangkurat diangkat menjadi Sultan di Indralaya(Sandai) menggantikan ayahandanya sultan zainudin.
2. Pangeran Agung Martadipura, menjadi sultan di Kertapura(Tanah Merah)
3. Pangeran Ratu Agung menjadi Panembahan di Simpang

Pada Masa inilah kerajaan Sandai kedatangan seorang Alim dari tanah mekkah (Arab) bernama Syarif Husein (1724) dan dikawinkan dengan dengan seorang putri dari keluarga Istana Sandai dan memperoleh keturunan yaitu:

1. Syarif Abdurrahman, yang dari keturunan beliau menjadi raja-raja di Pontianak.
2. Syarif Usman.

Pada thn 1750, Syarif Husein Alqadri pindah ke mempawah
Pada thn 1822, belanda menyerang kerajaan sukadana dan karena serangan yg berlapis tiada henti akhirnya semua pewaris kerajaan sukadana berpindah ke tempat lain diantaranya:

- Sultan Zainuddin/Pangeran Iradilaga mengundurkan pasukannya ke Martalaya/Tanjungpura.
- Pangeran Cakranegara mengundurkan pasukannya ke kendawangan.
- Pangeran Jaya Negara berangkat menuju ke Nanga tayap, Sanggau.
- Pangeran Tumenggung adik Pangeran Mu’aziddin menyingkir ke Nanga Tayap, Sanggau.
- Pangeran Ratu Agung Perdana Menteri simpang menyingkir kesebuah anak sungai yaitu sungai Simpang Matan.

Karena sejak thn 1724 kerajaan sukadana tanpa pimpinan, maka pada thn 1827 datanglah tengku Akil cucu dari Raja Yahya Sultan Siak atas perintah belanda memerintah disukadana tetapi hal itu tidak diakui oleh rakyat sukadana dan memilih mengikuti Raja yg sah yaitu Sultan Zainuddin II bergelar Iradilaga. Yang memindahkan kerajaannya di Sijenguk(Tanah Merah)dihulu sungai pawan dan di beri nama Kerajaan TANJUNGPURA.

Sultan Zainuddin II wafat, digantikan oleh Pangeran Jaya Anom yg bergelar Pangeran Perdana Menteri pd thn 1833-1845.

Setelah wafat , beliau digantikan oleh H.Mohamad Sabran yg kemudian memindahkan pusat pemerintahannya ke Mulia Kerta pada thn 1876.

Haji Mohammad Sabran mempunyai 3 putra yaitu:

1. Uti Solihin bergelar Pangeran Bendahara.
2. Uti Mukhsin bergelar Pangeran Laksamana.
3. Gusti Busrah bergelar Pangeran Ratu.


Sebelum wafat, Haji Moh.Sabran menunjuk Gusti Busrah sbg penggantinya namun sayang beliau meninggal sebelum naik takhta sedangkan putranya Pangeran Mas yg kemudian bergelar Panembahan Saunan belum dewasa dan menimba ilmu keluar daerah. Maka kerajaan di sementara dipegang oleh Pangeran Laksamana Uti Mukhsin pd thn 1908-1924.

Sekembalinya Pangeran Mas ke kerajaan pdn thn 1924, beliau menjadi raja sampai 1943. Sampai disini pemerintahannya berakhir karena kekejaman jepang dan beliau menghilang tak tentu rimbanya.

Sumber : http://whozhyme.blogspot.com/2011/11/silsilah-raja-raja-kalimantan-barat.html

No comments:

Post a Comment